ALAT UKUR DEBIT PARSHALL FLUME
PADA SALURAN
TERBUKA
Unggul Muhammad Pribadi
19313056 - SMTS 07 A
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan, Universitas Gunadarma, Depok
Email: unggoelmp@gmail.com
ABSTRAK
Dalam jaringan irigasi teknis, banyaknya
debit air yang mengalir ke dalam saluran terbuka harus dapat diukur dengan
seksama agar pembagian air dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu
diperlukan suatu alat ukur yang fungsinya untuk mengukur debit air pada saluran
terbuka, salah satunya yaitu Parshall Flume.
Parshall Flume digunakan untuk mengukur debit
aliran berdasarkan kondisi aliran, yaitu aliran bebas (free flow) dan aliran
tenggelam (submerged flow). Kondisi aliran ini dimanfaatkan dalam desain dan
perancangan pintu-pintu air, yang semuanya didasarkan pada sifat aliran
sempurna. Jika ternyata aliran yang terjadi bukan aliran sempurna, maka dalam
aplikasinya pintu-pintu tersebut diberi tabel-tabel koreksinya.
Alat ukur berfungsi pula sebagai alat
pengontrol. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan taraf muka air yang
direncanakan yang selanjutnya digunakan untuk mengalirkan debit tertentu.
Kata kunci: Parshall Flume, debit, kondisi aliran,
saluran terbuka
1.
ALAT UKUR PARSHALL
FLUME
1.1
Gambaran Umum
Parshall Flume merupakan alat pengukur debit aliran yang
mengalir melalui saluran terbuka. Alat ini ditemukan oleh Dr. Ralph L. Parshall
pada tahun 1915 dengan menggunakan prinsip saluran venturi. Parshall Flume terdiri dari tiga bagian
utama, yakni:
a.
bagian
penyempitan (converging/ contracting section)
b.
bagian
leher/ tenggorokan (throat section)
c.
bagian
pelebaran (diverging/ expanding section)
Alat ini bekerja dengan cara membuat aliran kritis yang dapat dilihat dengan
terjadinya loncatan air (hydraulic jump) pada bagian leher (throat section)
dimana nilai bilangan Fraude (F) = 1. Alat ini memungkinkan dua kondisi
pengaliran, yakni kondisi aliran bebas (free
flow) dan kondisi aliran tenggelam (submerged
flow).
Gambar 1.1
Bagian-bagian Parshall Flume
Sumber: Google
Image
1.2
Desain Dimensi Parshall Flume
Dalam mendesain Parshall Flume,
standar yang dipakai adalah ASTM D1941, ISO 9826:1992, and JIS B7553-1993. Dimensi
dan ukuran Parshall Flume didesain
berdasarkan lebar lehernya (throat
section).
Gambar
1.2 Penampang Memanjang dan Melintang Parshall
Flume
Sumber: Google
Image
2.
KONDISI ALIRAN
Aliran yang mengalir melalui Parshall
Flume dikatakan aliran bebas (free
flow) ketika debit aliran yang melalui leher saluran (throat section) tidak dipengaruhi oleh aliran di hilir saluran (Hb).
Dalam kondisi ini, loncatan hidrolik (hydraulic
jump) dapat terlihat pada leher Parshall
Flume. Apabila tinggi muka air di hilir (Hb) lebih tinggi daripada tinggi
muka air di hulu (Ha), maka loncatan hidrolik tidak dapat terlihat, sehingga
kondisi aliran ini dikatakan sebagai aliran tenggelam (submerged flow).
2.1
Persamaan Parshall
Flume Pada Kondisi Bebas (Free flow)
Persamaan untuk mencari nilai debit aliran yang melalui Parshall Flume pada kondisi aliran bebas
adalah sebagai berikut:
Q
= C.Han
dimana:
Q = debit yang melewati
saluran (ft3/detik)
Ha = tinggi muka air pada hulu
saluran (ft)
C = konstanta yang diberikan
dari lebar leher
n = konstanta yang diberikan
dari lebar leher
Gambar 2.1 Kondisi
Aliran Loncat pada Parshall Flume
Sumber: Google
Image
2.2
Persamaan Parshall
Flume Pada Kondisi Tenggelam (Submerged
flow)
Apabila terjadi kondisi aliran tenggelam (submerged flow) yang dapat dilihat dengan mengecilnya loncatan air
pada bagian leher, maka perlu diadakan koreksi debit pada debit yang diukur.
Besarnya debit (m3/detik) yang melewati leher (throat section) dalam
kondisi kritis (F = 1) dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut:
Q
= C.Han - Qkoreksi
2.1 Tabel Persamaan Qkoreksi Berdasarkan Lebar Leher (W)
Lebar Leher (W)
|
Persamaan Debit (Q)
|
3
inchi
|
Q
= 0,992.Ha1,547
|
6
inchi
|
Q
= 2,06.Ha1,58
|
9
inchi
|
Q
= 3,07.Ha1,53
|
1
ft – 8 ft
|
Q
= 4.W.Ha1,552W^0,026
|
10
ft – 50 ft
|
Q
= (3,6875.W + 2,5) Ha1,6
|
Sumber: http://www.brighthubengineering.com
dimana:
Q = debit koreksi yang
melewati leher (ft3/detik)
Ha = tinggi muka air pada hulu leher
(ft)
W = lebar leher (ft)
Gambar 2.2 Kondisi
Aliran Tenggelam pada Parshall Flume
Sumber: Google
Image
3.
PENERAPAN PARSHALL
FLUME DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Dalam penerapannya, Parshall Flume
banyak digunakan pada bangunan bagi, bangunan sadap dan bangunan bagi-sadap
serta untuk mengalirkan irigasi industri pertanian.
4.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGGUNAAN PARSHALL FLUME
Alat ukur ini dipakai pada bangunan bagi, bangunan sadap serta bangunan
bagi-sadap untuk pengukuran pembagian dan penyadapan air.
Keuntungan
dari penggunanaan alat ukur ini diantaranya:
1.
Dapat
mengukur pembagian dan penyadapan air pada tinggi tekan yang kecil.
2.
Dapat
membersihkan endapan di depan alat ukur dengan sendirinya karena kecepatan
aliran di leher yang diakibatkan oleh elevasi dasar leher.
3.
Tidak
mudah diubah pembagian airnya oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Sedangkan kekurangan penggunaan alat ukur ini diantaranya:
1.
Tidak
dapat digunakan pada kombinasi bangunan dengan jarak dekat, karena alat ukur
ini memerlukan muka air yang tenang.
2.
Biaya
pembangunan lebih besar dibandingkan alat ukur lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.”Efisiensi Irigasi dan Pengukuran Debit”.
(http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/pdf/Topik%204%20Kuliah%20conpres.pdf,
diakses pada 10 Desember 2014)
Anonim.2012.”Jaringan Irigasi”. (http://komting.mywapblog.com/files/bangunan-air-1-bab-4.pdf, diakses pada 10 Desember 2014)
Harlan
Bengston.2010.”Open Channel Flow
Measurement: Parshall Flumes”. (http://www.brighthubengineering.com/hydraulics-civil-engineering/61462-open-channel-flow-measurement-parshall-flumes/#imgn_2, diaskes pada 10 Desember 2014)
0 comments:
Post a Comment